Studi Kasus: Dermatofitosis pada kucing Persia (Lingling)
Rahmi Febriyanti¹², Raudhatul Fadhilla², Yolla Dwi Faly²
¹Program Studi Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR. Soebrantas KM.15 Simpang Baru Panam Pekanbaru
²Muezza Pet Care Pekanbaru
Jalan Amal Mulia RW No.10, RW No.RT.1, Labuh Baru Timur,
Kec. Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau 28292
*Email korespondensi : rahmi.febriyanti@uin-suska.ac.id
INTISARI
Dermatofitosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur dermatofita yang biasa menginfeksi hewan dan manusia. Dermatofitosis pada hewan memiliki gejala klinis bulu rontok dan terdapat keropeng pada kulit. Lingling kucing persia betina, umur 5 tahun, bobot badan 3,70 kg. Kucing Lingling datang dengan keluhan ada keropeng pada bagian kulit, sering menggaruk, bulu rontok dan hendak digrooming. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang kucing Lingling didiagnosis terinfeksi dermatofiosis. Tindakan yang dilakukan adalah mencukur rambut kucing Lingling, terapi kausatif dengan pemberian Itraconazole® dengan dosis 5 mg/kg BB, pengobatan suportif dengan pemberian curcuma® ½ tablet satu kali sehari selama tujuh hari, pemberian salep topical Winderm® dua kali sehari dan grooming terapi jamur menggunakan sampo sebazole. Pemberian terapi obat dan grooming dilakukan selama lima minggu secara bergantian. Pada minggu kelima pengobatan, kucing Lingling memperlihatkan progres yang sangat bagus dan dinyatakan negatif jamur.
Kata Kunci : Dermatofitosis, jamur, kucing