Studi Kasus :Hipereosinofilia Pada Pasien Kucing Domestik di Klinik Hewan Jogja

Studi Kasus :Hipereosinofilia Pada Pasien Kucing Domestik di Klinik Hewan Jogja

Pratitis Setyo Wibowo, Amalia Yusnita, Faiz Ihsanul Kamil, Citra Ayu Pramesti dan Ida Tjahajati
Klinik Hewan Jogja, Kab. Sleman, DIY, 55581, Indonesia
Fakultas Farmasi UGM
Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Hewan UGM
*Korespondensi penulis : drh. Pratitis Setyo Wibowo, Klinik Hewan Jogja, Kab. Sleman, DIY Indonesia (titiswibowo9@gmail.com)

INTISARI

Hipereosinofilia didefinisikan sebagai peningkatan eosinofil lebih dari 1,5x10^3 µL atau 1,2 kali dari batas jumlah maksimal eosinofil. Kelainan hematopoietik ini sering dikaitkan dengan myeloid neoplasia atau merupakan myelodysplastic syndrome sekunder akibat penyakit terkait. Jika penyebab hipereosinofilia tidak dapat ditentukan maka diagnosanya dianggap sebagai hypereosinophilic syndrome (HES).Laporan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kelainan hematopoietik memiliki banyak diagnosa banding yang harus dipertimbangkan berdasarkan faktor risiko penyakitnya. Hal ini penting agar kelainan hematopoietik tidak hanya dilihat dari hasil laboratorium kuantitatif tetapi juga harus dilihat secara kualitatif, sehingga dapat diberikan terapi yang tepat dan bias diagnostik dapat diminimalkan. Pada kasus ini, kucing betina domestik berumur 10 bulan bernama Pipit datang ke klinik dengan gejala klinis anoreksia dan demamdengan suhu 39,4
C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan sekret hidung serous disertai bersin, dehidrasi 5% dan skor BCS 3/9.Hasil hematologi tanggal 19 Juli 2023 menunjukkan pansitopenia dengan dominasi neutrophil, eosinofil dan limfosit.Dari hasil ini, kami mencurigai adanya infeksi virus termasuk FPV dan FIV/FeLV.Leukemia dan Myelodysplastic Disorder juga masuk dalam diagnosa banding.Berdasarkan gejala klinis dan hasil serangkaian pemeriksaan penunjang menunjukkan adanya kemungkinan kondisi leukemia dan Hypereosinophilic Syndrome (HES) pada kucing Pipit. Penegakkan diagnosa pasti dapat dilakukan melalui pemeriksaan tambahan berupa sitologi sumsum tulang, clonalityanalysisdan histopatologi organ.

KataKunci : Hipereosinofilia; Hematopoietic Disorder; leukemia

Download File