Gambaran Trombosit, Mean Platelet Volume (MPV), Platelet Distribution Width (PDW), dan Plateletcrit pada Mencit (Mus musculus) Setelah Diberi Ramuan Temulawak, Kunyit, Kencur, dan Jahe

Gambaran Trombosit, Mean Platelet Volume (MPV), Platelet Distribution Width (PDW), dan Plateletcrit pada Mencit (Mus musculus) Setelah Diberi Ramuan Temulawak, Kunyit, Kencur, dan Jahe

Anggi Muhtar Pratama, Agustina Dwi Wijayanti, Dwi Cahyo Budi Setiawan, Ida Fitriana, Aria Ika Septana
Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Email : anggi.muhtar.p@mail.ugm.ac.id

Abstrak 
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan tanaman herbal yang sangat tinggi. Salah satu diantaranya dikenal dengan empon-empon. Tanaman herbal yang dimanfaatkan rimpangnya tersebut telah banyak diyakini oleh masyarakat dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Jenis empon-empon yang telah banyak dimanfaatkan yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), kencur (Kaempferia galanga), dan jahe (Zingiber officinale). Berbagai penelitian tentang spesies empon-empon tersebut sebagai bahan herbal telah banyak dilakukan, namun belum banyak penelitian yang membahas ramuan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran trombosit dan indeks trombosit Mean Platelet Volume (MPV), Platelet Distribution Width (PDW), dan Plateletcrit (PCT). Trombosit dan indeks trombosit merupakan parameter yang penting untuk mengetahui kondisi berbagai penyakit. Sebanyak 12 ekor mencit (Mus musculus) jantan dengan berat badan 20-25 gram dan umur 2 bulan diadaptasikan selama 7 hari kemudian dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K-) dengan pemberian akuades, kelompok perlakuan 1 (P1) dengan pemberian ramuan dosis 250mg/kgBB, kelompok perlakuan 2 (P2) dengan pemberian ramuan dosis 500 mg/kgBB, kelompok perlakuan 3 (P3) dengan pemberian ramuan dosis 1000 mg/kgBB. Pemberian perlakuan pada masing-masing kelompok dilakukan setiap pagi hari. Pada hari ke-7 seluruh hewan coba diambil sampel plasma darah untuk dilakukan pengamatan gambaran trombosit dan indeks trombosit. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, pemberian ramuan temulawak, kunyit, kencur, dan jahe dapat memperbaiki kondisi gambaran trombosit dan indeks trombosit pada kelompok perlakuan dibandingkan kontrol berdasarkan jumlah dan prosentasenya. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mengurangi intensitas perlakuan, misalnya 3 hari sekali atau dapat dengan memodifikasi sediaan seperti dicampur dalam pakan sehingga mengurangi kontak dengan hewan coba untuk meminimalisasi stress.

Kata Kunci: Ramuan temulawak kunyit kencur jahe, Trombosit, MPV, PDW, PCT

Download File