Laporan Kasus : Abortus Terkait Infeksi Feline Viral Rhinotracheitis pada Kucing
Venty Waranurastuti dan Romli Ainul Kusumo
Klinik Hewan PetVille, Bantul, D.I. Yogyakarta
*Korespondensi : venty.dvm@gmail.com
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk melaporkan sebuah kasus yang menunjukkan hubungan antara Feline Viral Rhinotracheitis dengan abortus. Terdapat pasien seekor kucing betina umur 3 tahun dengan keluhan nafsu makan turun, pilek dan batuk-batuk. Pada saat pemeriksaan, diketahui bahwa ternyata kucing dalam keadaan bunting. Dilihat dari gejala, diduga kucing mengalami infeksi virus, hal ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan darah rutin. Untuk menangani keluhan dan gejala, diberikan pengobatan berupa antivirus (Isoprinosine), antibiotik (Azithromycin) dan terapi supportif berupa vitamin serta penguat daya imun. Dua hari pasca rawat inap, terjadi abortus sebanyak 1 ekor. Karena kondisi induk dan pertimbangan lain, dilakukan sectio caesaria sekaligus ovariohisterectomy, terdapat 3 ekor anak yang masih di dalam uterus. Pengobatan dilanjutkan pasca operasi. Kondisi mulai membaik dan dipulangkan 10 hari dari sejak masuk ke klinik pertama kali. Disarankan kepada pemilik untuk vaksinasi kucingnya agar kucing lebih tahan terhadap serangan virus.
Kata kunci : abortus, feline viral rhinotracheitis, kucing