Laporan kasus: feline infectious peritonitis virus tipe okuler pada kucing persia yang mengalami uveitis anterior
Rafif Naufal Dani, Sukma Maharani
Sukma Animal Care
Jl. Kyai Muntang no. 3 Kampung Mataraman RT 4 RW 5 Wonosobo Timur, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56317
Korespondensi: drh. Rafif Naufal Dani, Sukma Animal Care, Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia (dvmrafif@gmail.com)
INTISARI
Feline Infectious Peritonitis (FIP) merupakan penyakit paling serius sebagai penyebab kematian pada kucing muda yang disebabkan Feline coronavirus (FCoV). Dalam kasus FIPV, kucing yang memiliki lesi pada mata lebih cenderung mengarah ke FIPV tipe kering dibandingkan tipe basah dan lebih mungkin memiliki lesi otak yang terjadi bersamaan. Kucing Luna melakukan uji diagnostik meliputi hematologi rutin, schirmer tear test, fluorescein stain test, jones test, sitologi konjungtiva, dan rapid test FIPV. Hasil hematologi rutin menunjukkan leukositosis, monositosis dan MCHC turun, STT menunjukkan hasil normal, fluorescein stain test menunjukkan tidak ada ulkus kornea, jones test menunjukkan tidak ada obstruksi pada saluran nasolacrimal, sitologi konjungtiva menunjukkan adanya neutrofil, dan rapid test FIPV menunjukkan hasil positif. Terapi yang diberikan pada pasien berupa injeksi GS-441524 dan obat oral yang meliputi doxycycline hyclate dengan dosis 5 mg/kg, meloxicam dengan dosis 0.1 mg/kg, cyproheptadine dengan dosis 0.25 mg/kg, curcuma, vitamin A, vitamin B12 dan obat topikal chloramphenicol. Gejala yang muncul pada kucing hilang dalam 45 hari namun perlu uji diagnostik lain untuk melengkapi laporan kasus ini seperti PCR dan pemeriksaan
kimia darah albumin globulin
Kata kunci : FIPV Okuler, Feline Coronavirus, Uveitis Anterior