LEPTOSPIROSIS PADA SAPI DI LINGKUNGAN SEKITAR MANUSIA DENGAN DIAGNOSIS LEPTOSPIROSIS POSITIF DI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN PADA DESEMBER 2018-JANUARI 2019

LEPTOSPIROSIS PADA SAPI DI LINGKUNGAN SEKITAR MANUSIA DENGAN DIAGNOSIS LEPTOSPIROSIS POSITIF DI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN PADA DESEMBER 2018-JANUARI 2019

Ely Susanti, Muh Yusuf Arrofik, Anna Widyasari, Duwi Pudjiningasih
Unit Pelayanan Peternakan Terpadu, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten 
Email : drh.elysusanti@gmail.com

Abstrak
Telah dilakukan surveilans penelusuran kasus leptospirosis pada sapi di lingkungan sekitar  manusia yang terdiagnosa leptospirosis. Tujuan dari surveilans ini adalah untuk mengetahui prevalensi kejadian leptospirosis pada sapi di lingkungan sekitar manusia terdiagnosa positif leptospirosis, untuk mengetahui gambaran kemungkinan faktor risiko kejadian leptospirosis pada sapi dan menentukan rencana pengendalian kejadian leptospirosis. Sebanyak 114 ekor sapi di periksa, dicatat informasinya melalui kuesioner singkat dan diambil sampel serumnya untuk pemeriksaan leptospirosis dengan microscopic agglutination test (MAT). Microscopic agglutination test dilakukan dengan mereaksikan antibodi dalam sampel dengan antigen dari 14 serovar leptospira hidup. Sampel darah sapi yang diambil hanya sekitar wilayah rumah manusia yang terdiagnosa leptospirosis positif saja dan masih dalam satu lingkup Rumah Tangga (RT). Hasil uji laboratorium menunjukkan 11 sampel positif Leptospira interrogans, diantaranya 10 sampel positif terhadap serovar hardjo dan 1 sampel postif terhadap serovar Tarrasovi. Sumber pakan sapi positif leptospirosis bervariasi, 7 ekor sapi diberi pakan dari kebun sendiri dan dari sawah, 3 ekor sapi diberi pakan dari kebun sendiri dan beli, dan 1 ekor sapi diberi pakan dengan membeli. Sumber pakan dari sawah berasal dari wilayah sawah yang sama yaitu dari persawahan wilayah Kecamatan Ngawen. Hasil surveilans memberikan gambaran prevalensi leptospirosis pada sapi tingkat ternak di wilayah Jatinom adalah 9,65%. Serovar yang ditemukan terdiri atas serovar Hardjo dan serovar Tarrasovi. Faktor pakan dengan sumber pakan dari kebun sendiri dan sawah merupakan salah satu faktor utama sumber penularan. Saran pengendalian adalah menghindari mengambil pakan dari persawahan wilayah Kecamatan Ngawen.

Kata kunci: Leptospirosis, prevalensi, sapi

Download File