PREVALENSI FASCIOLOSIS PADA HEWAN QURBAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2016 - 2018
Joko Purwoko, Wikrama Satyadarma, Rusvita Savitri
Kepala UPT RPH dan PPH Kulon Progo – Relawan AQSI. Email : jokopurwokodrh@gmail.com
Direktur - Founder AQSI. Email : wikramasatyadarma@gmail.com
Dokter Hewan tinggal di Kecamatan Nanggulan.
Abstrak
Kegiatan pemeriksaan hewan qurban yang dilaksanakan oleh dinas yang membidangi kesehatan hewan adalah sebagai salah satu upaya yang dilakukan pemerintah agar masyarakat mendapat jaminan produk pangan asal hewan (PAH) yang diperoleh dari pemotongan hewan qurban benar-benar ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Dampak yang ditimbulkan kasus Fasciolosis pada hewan qurban adalah afkir organ hepar yang tidak layak konsumsi (tidak ASUH) yang menimbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya prevalensi Fasciolosis pada hewan qurban di wilayah Kabupaten Kulon Progo tahun 2016-2018. Data kasus Fasciolosis yang disajikan pada penelitian ini merupakan hasil pemeriksaan hewan qurban yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo yang membidangi urusan Keswan dan Kesmavet selama momentum Idul Adha tahun 2016 (1437H), 2017 (1438 H), dan 2018 (1439 H), di 12 Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo DIY. Diagnosis Fasciolosis ditentukan berdasarkan penemuan cacing pada pemeriksaan postmortem organ hepar hewan qurban. Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi Fasciolosis pada hewan qurban di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2016, 2017, dan 2018 masing-masing sebesar 2,22%, 3,88%, dan 4.39%. Kerugian ekonomi yang ditimbulkan sebesar Rp. 36.922.500,-, Rp. 56.497.500,-, dan 91,590,000,-. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kejadian Fasciliosis pada hewan qurban di wilayah Kabupaten Kulon Progo dari tahun 2016-2018 mengalami peningkatan.
Kata kunci : ekonomi veteriner, fasciolosis, qurban, Kulon Progo