Studi Kasus: Kombinasi Pin Intramedullar dan Dempul Epoksi pada Kerangka Fiksator Eksternal dalam Operasi Arthrodesis Tarsocrural Pasien Kucing Mochi
Aniq Syihabuddin, Errita Woro Wittanti, dan Andreas Haryanto
Satwakita Vets, Jl Godean Km 4,5 Ruko Gading Mas 15 B Sleman
Jogja Pets Care Center Jl. Veteran Umbulharjo Yogyakarta
Intisari
Seekor kucing, dengan berat badan 1,2 kg bernama Mochi, mengalami trauma yang berakibat ketimpangan tungkai kaki kanan belakang dengan luksasi sendi tarsocrural. Pasien ini dioperasi arthrodesis tarsocrural dengan metode kombinasi pin intramedullar dengan dempul epoksi pada kerangka fiksator eksternal atau biasa disebut epoxy putty eksternal skeletal fixator (EP-ESF). Kulit hewan diinsisi minimal selanjutnya tulang rawan artikular pada sendi tarsocrural direposisi, diikuti dengan stabilisasi pemasangan pin intramedullar dan kerangka eksternal. Pin internal berdiameter 1,5 mm, dempul epoksi, plester leukoplast, pin sebagai batang penghubung dengan diameter 1,5 mm dan 2,0 mm digunakan untuk fiksasi antar pin secara penuh. Pasien ini mendapatkan kembali kemampuan untuk menahan beban pada anggota tubuh yang terkena dalam waktu 26 hari dan kembali berjalan normal dalam waktu 30 hari. Kerangka fiksator eksternal dilepas dalam waktu 26 hari, pin internal dilepas pada hari ke 27 memberikan hasil tanpa komplikasi yang berarti. Penanganan arthrodesis tarsocrural menggunakan pin intramedullar dengan kombinasi dempul epoksi pada kerangka fiksator eksternal menghasilkan hasil yang sangat baik bagi pasien. Metode ini dapat menjadi pilihan teknik bedah yang baik untuk penanganan arthrodesis tarsocrural pada kucing.
Kata kunci: kucing; dempul epoksi; kerangka fiksator eksternal; arthrodesis tarsocrural; pin intramedulla