Studi Kasus: Urtikaria pigmentosa pada kucing Sphynx
Ammalia Yusnita, Pratitis Setyo Wibowo, IdaTjahajati, Faiz Ihsanul Kamil
Klinik Hewan Jogja
Jalan Pamularsih No. 55 Klaseman, Condongcatur, Sleman, D.I. Yiogyakarta
Korespondensi penulis: drh. Ammalia Yusnita; Klinik Hewan Jogja, Sleman, D.I. Yogyakarta
Email: ammaliay56@gmail.com
INTISARI
Urtikaria pigmentosa atau sering disebut dengan mastositosis kulit adalah suatu kondisi dimana terjadi proliferasi sel mast pada satu atau beberapa. Urtikaria pigmentosa dapat muncul sebagai papula kecil dan dapat berkembang menjadi plak eritrema. Sering kali mirip dengan alergi dermatitis, demodecosis, dermatofitosis, hingga neoplasia. Sel mast dapat dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah alergi. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah sitologi kulit dengan teknik pengambilan sampel scraping dan fenestration. Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai langkah - langkah dalam peneguhan diagnosa urtikaria pigmentosa dan treatment yang diberikan. Pada kasus ini kucing Sphynx betina berusia 3 tahun memiliki keluhan pruritis dan papula kadang berkrusta dengan distribusi area wajah bilateral, kaki depan, kaki belakang, dan ekor yang sudah terjadi dalam 1 tahun terakhir. Gejala seringkali membaik ketika diberikan pengobatan, namun kembali muncul ketika pengobatan dihentikan. Hasil Sitologi kulit ditemukan dominan sel eosinofil yang merujuk pada sel mast. Kucing tersebut diobati dengan antibiotik cephalexin, oclacitinib maleate (apoquel®), coatex® secara oral; penggunaan pakan royal canin hypoallergenic®; dan penggunaan shampo coatex® aloevera secara rutin 1 kali seminggu. Treatment dilakukan selama 1 minggu pertama menunjukkan perubahan yang signifikan. Pemberian pakan treatment dan suplemen kulit coatex® masih rutin diberikan hingga saat ini
Kata Kunci: Urtikaria pigmentosa; Mastocytosis, Sel mast, Sphynx